Fakta Vaksin TBC M72/AS01E Dari Bill Gates, Harapan Baru dalam Melawan Tuberkulosis ?

Tuberkulosis (TBC) tetap menjadi salah satu penyakit menular paling mematikan di dunia. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), pada tahun 2022, sekitar 10,6 juta orang jatuh sakit akibat TBC, dan 1,3 juta di antaranya meninggal dunia. Indonesia termasuk dalam negara dengan beban TBC tertinggi. Meskipun vaksin Bacillus Calmette–Guérin (BCG) telah digunakan selama lebih dari satu abad, efektivitasnya dalam mencegah TBC paru pada orang dewasa terbatas. Dalam konteks ini, vaksin M72/AS01E muncul sebagai kandidat yang menjanjikan untuk melengkapi atau menggantikan BCG.


1. Apa Itu Vaksin M72/AS01E?

M72/AS01E adalah vaksin subunit yang dikembangkan untuk mencegah perkembangan TBC aktif, khususnya pada individu dengan infeksi laten Mycobacterium tuberculosis. Vaksin ini terdiri dari dua komponen utama:

  • M72: Protein fusi rekombinan yang menggabungkan dua antigen TBC, yaitu Mtb32A dan Mtb39A.
  • AS01E: Adjuvan yang dikembangkan oleh GlaxoSmithKline (GSK) untuk meningkatkan respons imun terhadap antigen.

Vaksin ini dirancang untuk merangsang sistem kekebalan tubuh agar dapat mengenali dan melawan bakteri penyebab TBC sebelum berkembang menjadi penyakit aktif.


2. Sejarah dan Perkembangan Vaksin M72/AS01E

Pengembangan M72/AS01E dimulai pada awal 2000-an oleh GSK, bekerja sama dengan Aeras dan International AIDS Vaccine Initiative (IAVI), dengan dukungan pendanaan dari Bill & Melinda Gates Foundation. Setelah menunjukkan hasil yang menjanjikan dalam uji klinis awal, pengembangan vaksin ini dilanjutkan oleh Gates Medical Research Institute (Gates MRI), yang saat ini memimpin uji klinis fase 3.


3. Uji Klinis dan Efikasi

a. Uji Klinis Fase 2b

Uji klinis fase 2b dilakukan di Afrika Selatan, Zambia, dan Kenya, melibatkan 3.573 peserta dewasa HIV-negatif dengan infeksi laten TBC. Hasilnya menunjukkan bahwa vaksin M72/AS01E memberikan perlindungan sebesar 50% terhadap perkembangan TBC paru aktif selama periode tindak lanjut tiga tahun. Efikasi ini dianggap signifikan dalam konteks pencegahan TBC.

b. Uji Klinis Fase 3

Uji klinis fase 3 dimulai pada Maret 2024, melibatkan hingga 26.000 peserta di lebih dari 50 situs uji coba di Afrika dan Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Uji coba ini bertujuan untuk mengevaluasi keamanan dan efektivitas vaksin pada populasi yang lebih luas, termasuk individu dengan dan tanpa infeksi laten TBC serta orang yang hidup dengan HIV.


4. Mekanisme Kerja Vaksin

M72/AS01E bekerja dengan merangsang sistem kekebalan tubuh, khususnya sel T CD4+ yang menghasilkan interferon-gamma, serta produksi antibodi spesifik terhadap antigen TBC. Meskipun mekanisme perlindungan yang tepat masih diteliti, respons imun ini diyakini berperan penting dalam mencegah perkembangan TBC aktif.


5. Keamanan dan Efek Samping

Dalam uji klinis fase 2b, vaksin M72/AS01E menunjukkan profil keamanan yang baik. Efek samping yang dilaporkan umumnya ringan hingga sedang, seperti nyeri di tempat suntikan, demam ringan, dan kelelahan. Tidak ada perbedaan signifikan dalam kejadian efek samping serius antara kelompok vaksin dan plasebo.


6. Potensi Dampak Global

WHO memperkirakan bahwa jika vaksin M72/AS01E digunakan secara luas, dalam 25 tahun ke depan, vaksin ini dapat mencegah sekitar 76 juta kasus TBC baru, menyelamatkan 8,5 juta jiwa, dan menghemat biaya sebesar $41,5 miliar bagi rumah tangga yang terdampak TBC. Efek ini akan sangat signifikan di negara-negara dengan beban TBC tinggi, seperti Indonesia.


7. Ketersediaan dan Akses di Indonesia

Saat ini, vaksin M72/AS01E masih dalam tahap uji klinis dan belum tersedia untuk penggunaan umum. Namun, partisipasi Indonesia dalam uji klinis fase 3 membuka peluang untuk akses prioritas setelah vaksin disetujui. Pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Kesehatan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), akan memainkan peran penting dalam proses perizinan dan distribusi vaksin ini di masa depan.


8. Perbandingan dengan Vaksin BCG

Vaksin BCG telah digunakan sejak awal abad ke-20 dan efektif dalam mencegah bentuk TBC berat pada anak-anak, seperti meningitis TBC. Namun, efektivitasnya dalam mencegah TBC paru pada orang dewasa bervariasi dan seringkali rendah. M72/AS01E dirancang untuk melengkapi atau menggantikan BCG, dengan fokus pada pencegahan TBC paru pada remaja dan orang dewasa.


9. Tantangan dan Prospek Ke Depan

Meskipun hasil awal menjanjikan, beberapa tantangan masih harus diatasi:

  • Durasi Perlindungan: Belum diketahui berapa lama perlindungan dari vaksin ini bertahan.
  • Efektivitas pada Populasi Berbeda: Perlu evaluasi lebih lanjut mengenai efektivitas vaksin pada berbagai kelompok, termasuk orang dengan HIV dan populasi di berbagai wilayah geografis.
  • Produksi dan Distribusi: Skalabilitas produksi dan distribusi vaksin ke negara-negara dengan infrastruktur kesehatan terbatas menjadi perhatian utama.

Namun, dengan dukungan dari organisasi global dan pemerintah, serta kemajuan dalam penelitian, prospek vaksin M72/AS01E tetap optimis.


Vaksin M72/AS01E mewakili terobosan signifikan dalam upaya global untuk mengendalikan dan akhirnya mengeliminasi TBC. Dengan efikasi yang menjanjikan dan dukungan dari berbagai pihak, vaksin ini berpotensi menjadi alat penting dalam strategi pencegahan TBC, khususnya di negara-negara dengan beban penyakit tinggi seperti Indonesia. Masyarakat dan pemangku kepentingan diharapkan terus mengikuti perkembangan vaksin ini dan mendukung upaya-upaya untuk mempercepat ketersediaannya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *